Install Steam
login
|
language
简体中文 (Simplified Chinese)
繁體中文 (Traditional Chinese)
日本語 (Japanese)
한국어 (Korean)
ไทย (Thai)
Български (Bulgarian)
Čeština (Czech)
Dansk (Danish)
Deutsch (German)
Español - España (Spanish - Spain)
Español - Latinoamérica (Spanish - Latin America)
Ελληνικά (Greek)
Français (French)
Italiano (Italian)
Bahasa Indonesia (Indonesian)
Magyar (Hungarian)
Nederlands (Dutch)
Norsk (Norwegian)
Polski (Polish)
Português (Portuguese - Portugal)
Português - Brasil (Portuguese - Brazil)
Română (Romanian)
Русский (Russian)
Suomi (Finnish)
Svenska (Swedish)
Türkçe (Turkish)
Tiếng Việt (Vietnamese)
Українська (Ukrainian)
Report a translation problem
Saya Rafi Iskandar ingin meminta maaf sekiranya ada trkasar bahasa.. Tersound dlm game.. x join lobby.. tidak balas chat.. luka kan hati org.. buli org.. xbole puaskan hati org.. ter unfriend..troll dlm game.. kill team.. merajuk tiba.. depress tiba.. dan segala kesilapan yg tidak sedar prnh di buat.. minta maaf..
Yang jauh itu Waktu,
Yang dekat itu Mati,
Yang besar itu Nafsu,
Yang berat itu Amanah,
Yang mudah itu Berbuat Dosa,
Yang panjang itu Amal Soleh,
Yang indah itu Saling Memaafkan.
Salam Aidilfitri Maaf Zahir dan Batin. EID Mubarak
2020
-Rapieee`
“Kenapa nie nek. Pening ya,” tanya pemuda tersebut.
“Ya nak, rasanya kepala pening, perut mual, rasa macam nak muntah,” jawab nenek.
“Oh, ya nak, bolehkah nenek melihat muka kamu sebentar.”
Pemuda itu terkejut tapi kemudian tersenyum,”Boleh nek, tapi kenapa?”
Si nenek menjawab,”Biar muntahnya lebih cepat.”