ติดตั้ง Steam
เข้าสู่ระบบ
|
ภาษา
简体中文 (จีนตัวย่อ)
繁體中文 (จีนตัวเต็ม)
日本語 (ญี่ปุ่น)
한국어 (เกาหลี)
български (บัลแกเรีย)
Čeština (เช็ก)
Dansk (เดนมาร์ก)
Deutsch (เยอรมัน)
English (อังกฤษ)
Español - España (สเปน)
Español - Latinoamérica (สเปน - ลาตินอเมริกา)
Ελληνικά (กรีก)
Français (ฝรั่งเศส)
Italiano (อิตาลี)
Bahasa Indonesia (อินโดนีเซีย)
Magyar (ฮังการี)
Nederlands (ดัตช์)
Norsk (นอร์เวย์)
Polski (โปแลนด์)
Português (โปรตุเกส - โปรตุเกส)
Português - Brasil (โปรตุเกส - บราซิล)
Română (โรมาเนีย)
Русский (รัสเซีย)
Suomi (ฟินแลนด์)
Svenska (สวีเดน)
Türkçe (ตุรกี)
Tiếng Việt (เวียดนาม)
Українська (ยูเครน)
รายงานปัญหาเกี่ยวกับการแปลภาษา
1. Peradangan di bagian alat vital
Beberapa orang mengalami radang di bagian alat vital karena masturbasi terlalu kasar. Namun, umumnya kondisi ini akan sembuh sendiri dalam beberapa hari. Pria yang kerap melakukan masturbasi, bagian penisnya bisa membengkak. Kondisi ini juga bisa hilang dalam beberapa hari.
2. Merasa bersalah
Masturbasi dilarang di sejumlah kepercayaan, agama, spirirual, maupun budaya. Sehingga, beberapa orang yang merancap kerap diselimuti perasaan bersalah. Perasaan bersalah ini bisa berlangsung sesaat. Namun, ada juga yang merasa malu dan bersalah dalam rentang waktu cukup lama.
Berkonsultasi pada terapis seks juga dapat membantu mengatasi masturbasi yang berlebihan.