Install Steam
login
|
language
简体中文 (Simplified Chinese)
繁體中文 (Traditional Chinese)
日本語 (Japanese)
한국어 (Korean)
ไทย (Thai)
Български (Bulgarian)
Čeština (Czech)
Dansk (Danish)
Deutsch (German)
Español - España (Spanish - Spain)
Español - Latinoamérica (Spanish - Latin America)
Ελληνικά (Greek)
Français (French)
Italiano (Italian)
Bahasa Indonesia (Indonesian)
Magyar (Hungarian)
Nederlands (Dutch)
Norsk (Norwegian)
Polski (Polish)
Português (Portuguese - Portugal)
Português - Brasil (Portuguese - Brazil)
Română (Romanian)
Русский (Russian)
Suomi (Finnish)
Svenska (Swedish)
Türkçe (Turkish)
Tiếng Việt (Vietnamese)
Українська (Ukrainian)
Report a translation problem
kutenteng berat segala rasa yang menekuk malu,
Akh... Rasanya tak pantas ada disini,
Sebab aumanku mulai terasa lenguhan embeek...
Lihatlah...
Hitam ketikanku lama tak tergores,
Putihnya dindingku tak semarak oleh fikirku,
Tapi apa dayaku,
Rinduku menuntun jua jemari menulis bahasa selaksa hati.
Apa kabarmu wahai sahabat jiwa,
Lama tak bersua membuat jeritan kasihku pincang bersuara sumbang,
Maafkan aku yang lama tenggelam dalam kehampaan bahasa,
sebab tiada kata yang dapat aku berkata.
Ketika ini...
Senyumku biarlah wakili bahagia,
Sebab sampai jua hasrat untuk menyapa...
Semoga kalian semua sehat sejahtera.
Salam santunku bagimu sahabat² dan saudara²ku.